Kau panggil-panggil nafsu hamba_Mu yang terlalai ini Ya Robbi....
Hamba terlanjur memaksa jiwa ini menjadi jeruji
Jazadku berlumur sejuta macam kezhaliman
Langkahku membaur dalam selayang kemunkaran
Tangan hamba menjulur begitu lama
Tengadah kelangit-langit kasih_Mu
Meminta, memohon tanpa hamba sadar hamba telah memaksa
Memaksa_Mu memenuhi permintaanku
Tanpa pernah hamba berfikir sudahkah hamba penuhi perintah_Mu
Yo Robbi Hamba tersungkur dalam penyesalan panjang
Ketika Engkau tolak jiwa penuh noda ini
Hari ini Engkau telanjangi kulit jiwaku
Lorong-lorong kalbuku terang benderang karena cinta_Mu
Hamba bahagia
benar-benar bahagia
diatas bahagia
atas tetes-tetes cinta_Mu
Tapi, hamba menangis sejadi-jadinya jika Engkau buka kembali tabir kerusakan jiwaku di padang mahsyar nanti
Allahumma..Ya Allah
Tuangkan tetes-tetes cinta_Mu pada jiwa hamba_Mu
Hadirkan jenak-jenak ketenangan
Tutuplah cacat dan aib hamba_Mu
Agar hamba sujud dalam keabadian cinta_Mu
by_zahra renny
posted by_kudo
Suara Hati|Rumah Puisi | sajak | Kumpulan Karya Sastra | Sair Kehidupan | Dan Cukilan Kata Hati.
Kamis, 10 Maret 2011
untuk kesekian kali
untuk kesekian kali
Rasanya mentari baru aja terbit..
Tapi mendung telah berarak berpesta bagai pesta petani di musim panen tiba..
Kapal baru saja hendak berlabuh..
Badai menerjang tanpa belas kasihan..
Aku hanya mampu terdiam,
bibir ini terkatup tanpa mampu berkalam..
Jelaga hitam kian mengembang..
membentuk dinding tak bersekat..
Hanya tersisa perca berserakan..
debu yg menutup penglihatan..
Gaung duka mulai terdengar..
Ratapan tangis mengalun tanpa irama..
Mendera..menggema dalam keluh yg hampir tak terdengar..
Aku tak ingin tetap disini..
aku benci dg kelemahan ini.. aku tak rela..
Untuk kesekian kali butir bening jatuh dan akan sgera ku usap dg jemari lelahku..
by_zahra renny
posted by_kudo
Rasanya mentari baru aja terbit..
Tapi mendung telah berarak berpesta bagai pesta petani di musim panen tiba..
Kapal baru saja hendak berlabuh..
Badai menerjang tanpa belas kasihan..
Aku hanya mampu terdiam,
bibir ini terkatup tanpa mampu berkalam..
Jelaga hitam kian mengembang..
membentuk dinding tak bersekat..
Hanya tersisa perca berserakan..
debu yg menutup penglihatan..
Gaung duka mulai terdengar..
Ratapan tangis mengalun tanpa irama..
Mendera..menggema dalam keluh yg hampir tak terdengar..
Aku tak ingin tetap disini..
aku benci dg kelemahan ini.. aku tak rela..
Untuk kesekian kali butir bening jatuh dan akan sgera ku usap dg jemari lelahku..
by_zahra renny
posted by_kudo
pujaan hati
PUJAAN HATI
Setangkup rindu mendayu dalam relung hati
Genderang sukma berdetang kian membahana
Membawa sebait nada dalam ranah tawa
Bersama sang bayu menari mencari pujaan hati
Yang bersemayam di istana cinta nan jauh di seberang sana
Kekasihku...
tak cukup air laut mampu kujadikan tinta
Untuk menuliskan rangkain rindu yang tertanam dalam dada
Cintku.....
rasakan sentuhan sang bayu
Bagai belaian kasing sayangku
Selalu mengalun dalam nyanyian rinduku....
by_zahra reni
posted by_kudo
Setangkup rindu mendayu dalam relung hati
Genderang sukma berdetang kian membahana
Membawa sebait nada dalam ranah tawa
Bersama sang bayu menari mencari pujaan hati
Yang bersemayam di istana cinta nan jauh di seberang sana
Kekasihku...
tak cukup air laut mampu kujadikan tinta
Untuk menuliskan rangkain rindu yang tertanam dalam dada
Cintku.....
rasakan sentuhan sang bayu
Bagai belaian kasing sayangku
Selalu mengalun dalam nyanyian rinduku....
by_zahra reni
posted by_kudo
Langganan:
Postingan (Atom)